Kendaraan CKD adalah

Di dunia industri otomotif, istilah kendaraan CKD sering kali digunakan untuk menggambarkan jenis kendaraan yang diproduksi melalui proses perakitan di dalam negeri. CKD merupakan singkatan dari “Completely Knocked Down”, yang merujuk pada kendaraan yang dikirim dalam bentuk komponen terpisah untuk kemudian dirakit di negara tujuan. Artikel ini akan mengupas tuntas mengenai apa itu kendaraan CKD, bagaimana prosesnya, serta manfaat yang dapat diperoleh dari produksi kendaraan CKD.

Apa Itu Kendaraan CKD?

Kendaraan CKD adalah kendaraan yang diproduksi dengan cara mengirimkan komponen-komponen utama kendaraan dari pabrik asal ke negara tujuan, dan kemudian merakitnya di sana. Komponen-komponen tersebut bisa mencakup bagian bodi, mesin, transmisi, hingga berbagai sistem lainnya. Setelah sampai di negara tujuan, kendaraan CKD akan dirakit oleh perusahaan lokal atau mitra pabrikan untuk menjadi kendaraan yang siap digunakan.

Proses ini berbeda dengan KD (Knocked Down), yang lebih merujuk pada kendaraan yang sudah sebagian besar terakit, hanya membutuhkan sedikit sentuhan perakitan akhir. Kendaraan CKD sendiri biasanya lebih memerlukan waktu dan tenaga untuk merakitnya dibandingkan KD, karena lebih banyak komponen yang perlu disusun.

Proses Produksi Kendaraan CKD

Proses pembuatan kendaraan CKD melibatkan beberapa tahap yang dilakukan dengan hati-hati untuk memastikan kualitas dan fungsionalitas kendaraan yang dirakit. Berikut adalah langkah-langkah umum dalam proses produksi kendaraan CKD:

  1. Pengiriman Komponen Pabrikan kendaraan akan mengirimkan berbagai komponen kendaraan dari negara asalnya ke negara tujuan. Komponen ini meliputi bagian-bagian utama seperti mesin, rangka, bodi, komponen interior, sistem elektronik, serta berbagai aksesoris lainnya.
  2. Perakitan di Pabrik Lokal Setibanya komponen di negara tujuan, perusahaan lokal atau mitra pabrikan akan melakukan perakitan komponen tersebut di pabrik. Di sini, komponen akan dipasang menjadi satu kesatuan kendaraan yang siap untuk digunakan.
  3. Uji Kualitas Setelah perakitan selesai, kendaraan CKD akan menjalani serangkaian uji kualitas untuk memastikan bahwa semua sistem berfungsi dengan baik dan kendaraan memenuhi standar keselamatan serta kualitas yang ditetapkan.
  4. Distribusi dan Penjualan Setelah lolos uji kualitas, kendaraan CKD siap untuk dijual ke konsumen. Kendaraan ini kemudian didistribusikan ke dealer-dealer untuk dijual kepada masyarakat.

Manfaat Kendaraan CKD

Produksi kendaraan CKD memiliki berbagai manfaat, baik bagi pabrikan, konsumen, maupun negara tempat perakitan kendaraan dilakukan. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari produksi kendaraan CKD:

1. Penghematan Biaya dan Pajak

Salah satu keuntungan terbesar dari kendaraan CKD adalah penghematan biaya impor. Di banyak negara, pemerintah memberikan insentif atau pengurangan pajak untuk kendaraan yang dirakit di dalam negeri. Dengan merakit kendaraan CKD secara lokal, pabrikan dapat mengurangi bea masuk dan pajak impor yang lebih tinggi, yang sering kali dikenakan pada kendaraan utuh (CBU – Completely Built Up).

2. Mendorong Industri Lokal

Proses perakitan kendaraan CKD dapat membantu mendorong perkembangan industri lokal, karena membuka lapangan pekerjaan baru di sektor perakitan dan distribusi. Selain itu, proses ini juga memberikan peluang bagi industri pendukung, seperti produsen suku cadang dan aksesori, untuk berkembang.

3. Transfer Teknologi dan Pengetahuan

Pabrikan yang mengirimkan kendaraan CKD ke negara tujuan biasanya juga memberikan pelatihan kepada tenaga kerja lokal dalam hal perakitan, pengujian, dan pengawasan kualitas. Ini memungkinkan transfer teknologi dan pengetahuan yang dapat meningkatkan keterampilan tenaga kerja lokal dan mengembangkan industri otomotif di negara tersebut.

4. Penurunan Harga Kendaraan

Karena adanya penghematan biaya impor dan pajak, kendaraan CKD sering kali dapat dijual dengan harga yang lebih terjangkau dibandingkan kendaraan yang diimpor dalam keadaan utuh. Hal ini membuat kendaraan CKD lebih terjangkau bagi konsumen dan memperluas akses masyarakat terhadap kendaraan bermotor.

Kendaraan CKD vs CBU Apa Bedanya?

Seringkali, kendaraan CKD dibandingkan dengan kendaraan CBU (Completely Built Up). Keduanya merupakan jenis kendaraan yang berbeda dalam hal cara pengirimannya dan proses perakitannya:

  • Kendaraan CKD: Kendaraan dikirim dalam bentuk komponen-komponen terpisah untuk dirakit di negara tujuan. Proses ini menguntungkan dari sisi pengurangan pajak dan pembukaan lapangan pekerjaan di negara tujuan.
  • Kendaraan CBU: Kendaraan CBU dikirim dalam kondisi utuh, siap pakai, dan hanya perlu didistribusikan ke dealer. Meskipun lebih cepat tersedia, kendaraan CBU sering kali lebih mahal karena biaya pajak dan biaya pengiriman yang lebih tinggi.

Kendaraan CKD di Indonesia

Di Indonesia, kendaraan CKD cukup populer karena memberikan banyak keuntungan bagi konsumen dan pabrikan. Banyak perusahaan otomotif internasional yang melakukan perakitan kendaraan CKD di Indonesia, seperti Toyota, Honda, Mitsubishi, dan Suzuki. Perakitan kendaraan CKD di Indonesia juga membantu mengurangi ketergantungan pada impor kendaraan utuh, yang pada gilirannya membantu meningkatkan cadangan devisa negara.

Indonesia juga memberikan insentif bagi pabrikan otomotif yang melakukan produksi kendaraan CKD di dalam negeri. Hal ini bertujuan untuk mengembangkan industri otomotif lokal dan menciptakan lapangan pekerjaan yang lebih luas.

Kesimpulan

Kendaraan CKD (Completely Knocked Down) adalah kendaraan yang dikirim dalam bentuk komponen-komponen terpisah untuk dirakit di negara tujuan. Proses ini menawarkan banyak manfaat, seperti penghematan biaya, pengembangan industri lokal, dan harga kendaraan yang lebih terjangkau bagi konsumen. Kendaraan CKD telah menjadi bagian penting dalam industri otomotif global, termasuk di Indonesia, di mana banyak pabrikan otomotif internasional melakukan perakitan kendaraan CKD untuk pasar domestik. Dengan berbagai manfaat ini, kendaraan CKD terus berperan dalam mendorong kemajuan industri otomotif dan perekonomian negara.

sumber: https://otomotif.kompas.com/read/2022/02/21/131200715/mengenal-istilah-cbu-ckd-dan-ikd-pada-kendaraan-bermotor

Leave a Comment